Ternate
memilliki masyarakat peradabannya sendiri yang di percaya merupakan penduduk
asli. Manusia ternate berasal dari zaman primitive, prasejarah. Masyarakat
menciptakan system bertahan hidup secara otodidak yang berarti dan bisa
dikatakan adalah proses trial-eror dengan teknik dan teknologi yang sangat
sederhana. Manusia yang hiduppun memakai ruangan alam seperti goa sebagai
hunian. Sistem tempat tinggal goa di pakai sejak 35000 tahun SM. Alat berburu,
Pakaian, sampai tempat tinggal sangat sederhana melambangkan pola pikir mereka
(hidup dari alam).
Perubahan
paradigma terjadi ketika ada sentuhan dunia luar. Pertukaran informasi antara
manusia menjadi latar belakang masalah dan alasan. Sentuhan dunia luar membawa
banyak perkembangan menyangkut teknologi dan seks. Seks melahirkan keturunan yang bercampur. Seks juga menjadi
factor generasi lokal dan lokalan (ras campuran). Seks membuat
suatu cerita tersendiri dalam sejarah.
Perkembangan budaya secara umum di
Maluku utara cukup di pelihara. Mayarakat di Maluku utara mayoritas beragama
islam. Islam telah hadir sejak abad ke 7 dan eksis ketika abad 13 s/d 15
sehingga islam di kenal oleh masyarakat
ternate sebagai cikal bakal peradabannya. Seni budaya di Maluku utara juga
banyak di pengaruhi oleh unsur – unsur islam.
Namun waktu kian berjalan kebudayaan
dan kesenian tradisional Maluku utara mengalami perdebatan dingin dengan budaya
asing yang dibawa oleh kaum colonial (zaman penjajahan). Tradisi itu dianggap
tidak sejalan dengan tradisi masyarakat yang mempunyai sisi keislaman. Budaya
ronggeng dan dansa adalah budaya yang hadir dari buah zaman penjajahan.
ronggeng dan dansa merasuk cepat ke dalam perkembangan generasi muda sebagai
penggati peradaban baru ala budaya barat. Transisi dan transformasi budayapun harus
terjadi.
kearifan lokal menjadi sesuatu yang
di KUNOkan, sebagian pihak menganggap budaya itu harus diperbaharui. Pada
dasarnya budaya ialah jati diri dari suatu masyarakat, yang sejatinya budaya
melambangkan cara berpikir manusia.
kata tradisional kini menjadi hal
yang mesti dirubah. kontenporer dan modern menjadi tujuan arah perubahan. satu
pertanyaan mendasar. apa itu modern ? mengapa modern ?
generasi muda adalah harapan leluhur
penerus nilai keasrian budaya. Dan, pemerintah wadah pengharapan kebudayaan,
daerah diwajibkan menjaga, merawat, mengekspresikan jiwa tradisional, serta
nilai kebudayaan, kearifan lokal.
Sangat disayangkan kepada mereka yang
dahulu memikirkan bagaimana cara mendidik kita generasi sekarang lewat budaya
selaku alat pendidikan sosial maupun religi, malah sekarang kita melupakan
menganggap hanya sebuah icon masa lampau, yang di bingkai pita fatamorgana,
sehingga saat kita ingin mengenalnya “ia” hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar